Text
Mitologi Jawa : pendidikan moral dan etika tradisional
Suku bangsa Jawa dikenal sebagai salah satu suku bangsa di Indonesia yang memiliki tradisi kokoh yang masih bertahan sampai saat ini. Dalam kehidupan orang Jawa âtempo duluâ, hidup selaras dengan alam semesta adalah suatu keutamaan tersendiri, dimana sang manusia mampu menempatkan dirinya dalam keseluruhan secara selaras sebagaimana terlihat dalam kisah MURWAKALA atau mitos tentang Asal Mula. Dalam mitos tersebut, terdapat berbagai keutamaan yang dijadikan pedoman hidup oleh orang Jawa âtempo duluâ agar dapat hidup selaras dengan alam, mulai dari bangun tidur hingga matahari tenggelam diufuk barat. Ternyata nilai moral masyarakat jawa tempo dulu itu bermula dari wewaler (pamali), menjadi kebiasaan, langgam dan trapsila. Pola disiplin hidup bermasyarakatnya yang menghargai liyan (orang lain), yang dahulu kala dituangkan dalam bentuk mitos (ceritera/kisah yang makna sebenarnya disembunyikan/tersamar), kemudian berkembang, berproses sesuai zamannya sebagai adat-istiadat, dan akhirnya menjadi falsafah hidup (philosophy of live) yang membentuk pribadi âberbudi luhurâ yang kini mulai pudar tergerus kemajuan zaman modern. Nilai-nilai moral âbudi luhurâ itu kiranya dapat dicahayakan kembali melalui berbagai studi, daya-upaya, reka-daya, sebagai gagasan untuk menciptakan âtrapsila modernâ dalam alam kehidupan Indonesia baru. Proses belajar 3Na : nyinau, nggagas, lan nyipta itu ternyata merupakan suatu kearifan tradisi Jawa yang bernilai perennial/abadi, dan juga bernilai universal. Bahwa kemampuan untuk menuangkan âgagasan baruâ itu berawal dengan nyinau (mempelajari, mendengarkan, menghapal, menirukan dan berlatih); kemudian nggagas (menghasilkan gagasan baru/idea), lalu bisa nyipta (menciptakan sesuatu hasil pemikiran modern/baru). Dengan mengenali kembali, lalu mempelajari, memahami, mereinterpretasi, kiranya bisa direvitalisasi menjadi âgagasan modernâ.
SR29877 | 395.992 22 BUD m c.1 | My Library (300-399 Ilmu - Ilmu Murni) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain